PSSI Siap di Pansuskan DPR

Jakarta - Setelah Kasus Bank Century di pansukan oleh DPR, kini DPR akan berancang ancang melakukan pansus terhadap PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia). Krisis kepercayaan kepada PSSI rupanya sudah sampai ke telinga DPR. Maka dari itu para wakil rakyat itu pun siap memanggil PSSI untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) soal buruknya prestasi sepakbola nasional saat ini.
Sepakbola itu hajat hidup orang banyak. Saya akan menjadwalkan agar Komisi X bisa melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Kegiatan ini akan dilakukan paling cepat bulan April, setelah DPR reses," tukas Utut Adianto
"Kami ingin mengetahui apa sih penyebab krisis yang terjadi sehingga sepak bola Indonesia terpuruk,” sambung mantan pecatur Indonesia yang juga anggota Komisi X DPR itu dalam pertemuan dengan wartawan di Kantor ICW, Jakarta, Rabu (17/3/2010).

Ditambahkan Utut kalau Rapat Dengar Pendapat itu (RDP) juga sebagai lanjutan dari Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang akan digelar di Malang, 30-31 Maret mendatang. Seperti diketahui kongres itu digelar berdasarkan niatan presiden SBY yang prihatin melihat prestasi sepakbola kita yang carut marut.“RDP nanti masih ada benang merahnya dengan KSN di Malang yang dicetuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena itu, saya menganjurkan KSN memberikan
rekomendasi yang kuat dan tajam agar PSSI tidak bisa mengelak lagi untuk membenahi krisis yang sedang terjadi. Saya juga menganjurkan KSN memberikan rekomendasi kepada DPR sehingga saat RDP dengan PSSI kami bisa fokus mengajukan pertanyaan dan memberikan rekomendasi,” urainya panjang.
Muncul banyak wacana untuk KSN terutama untuk merombak total PSSI yang saat ini dipimpin Nurdin.  Dan hal tersebut diamini oleh Utut yang merasa harus ada pergantian pengurus di sana karena merasa terpuruknya Indonesia saat ini adalah tanggung jawab Nurdin dkk.
Namun, Utut tak ingin menggunakan cara radikal untuk menurunkan Nurdin dari singgasananya. Ia mengharapkan 108 anggota PSSI dengan legowo mau menyuarakan haknya untuk diadakannya pergantian pengurus saat ini demi kebaikan sepakbola nasional ke depannya.
“Kalah dari Laos itu merupakan hal yang memalukan. Padahal, belum pernah dalam sejarahnya Indonesia kalah dari Negara yang tidak memiliki tradisi sepak bola
tinggi. Hal lainnya yang membuat DPR tidak akan tinggal diam atas krisis ini adalah PSSI diimpin orang yang kontroversial,” tukasnya.
“Saya mau tegaskan bahwa kami yang hadir di sini bukanlah penggemar Nurdin Halid. Saya juga ingin agar dia mengundurkan diri dari PSSI. Tapi, tentunya
harus dengan cara-cara yang konstitusional dan tidak melanggar hukum."
"Saya mendesak, Panitia KSN mengundang 108 anggota PSSI yang memiliki hak suara untuk memilih ketua umum baru. Sehingga setelah KSN digelar, para pemilik suara itu mau menggelar kongres luar biasa (KLB) PSSI untuk mengganti Nurdin Halid,” pungkas Utut.