MALANG- Kantor BanK Indonesia (KBI) Malang yang ada di jalan Merdeka Utara nomor 7 terus menjadi tujuan masyarakat yang ingin menukarkan uang pecahan kecil (UPK) untuk keperluan lebaran 2011. Selama masa bulan puasa Ramadhan ini diprediksi transaksi penukaran uang akan naik 10 persen dari tahun sebelumnya atau sebesar Rp 974,5 miliar. Dari angka tersebut sebesar Rp 132 miliar dilakukan di loket Bank Indonesia. Deputi KBI Malang, Dite Mahargono menjelaskan bahwa sejak 2 tahun lalu traksaksi penukaran UPK di Kota Malang terus menunjukkan peningkatan. Pada lebaran tahun 2009, transaksi UPK sebesar Rp 809,5 miliar. Kemudian jumlah ini naik di tahun berikutnya menjadi Rp 885,9 miliar.
“Karena itu sejak tahun 2010, kami juga melayani pnukaran UPK lewat bank umum (BU) maupun bank perkreditan rakyat (BPR). Dan pada tahun itu jumlah penukaran uang UPK menjadi naik sebesar 150 persen,”ujar Dite Maharghono saat ditemui di kantornya.
Untuk tahun ini BI tetap menyediakan 3 klasifikasi tempat yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menukarkan uang untuk keperluan lebaran. Pertama, melalui loket BI yang menyediakan Rp 132 miliar. Kedua, loket bank umum sebesar Rp 81,6 miliar, dan ketiga BPR sebesar Rp 6,6 miliar.
Meskipun angka nominal penukaran uang di BI mengalami kenaikkan, tetapi jumlah penukar uang justru mengalami penurunan. Kalau pada tahun 2009, jumlah penukar uang di loket BI selama bulan puasa mencapai 12.000 orang, maka pada tahun 2010 menurun menjadi 8300 orang. Dan diprediksi pada lebaran tahun ini jumlah penukar yang datang langsung ke BI juga menurun menjadi 7800 orang.
“Jumlah ini adalah orang yang menukarkan uang langsung di BI, belum termasuk para penukar yang mendatangi BU maupun BPR,”tambah Dite.